Tujuh Karomah Pencari Ilmu

Tujuh Karomah Pencari Ilmu
Diterjemahkan oleh:
Adriyanto
(Tepakyang Adimulyo Kebumen)

يُقَالُ: مَنْ ذَهَبَ إِلَى عَالِمِ وَجَلَسَ عِنْدَهُ وَلَمْ يَقْدِرُ عَلَى حِفْظِ شَيْئٍ مِمَّا قَالَهُ أَعْطَاهُ اللهُ سَبْعَ كَرَامَاتٍ.أَوَّلُهَا: يَنَالُ فَضْلَ المُتَعَلِّمِيْنَ. وَثَانِيْهَا: مَا دَامَ عِنْدَهُ جَالِسًا كَانَ مَحْبُوْسًا عَنْ الذُنُوْبِ وَالخَطَايَا. وَثَالِثُهَا: إِذَا خَرَجَ مَنْ مَنْزِلِهِ نَزَلَتْ عَلَيْهِ الرَحْمَةُ. وَرَابِعُهَا: إِذَا جَلَسَ عِنْدَهُ نَزَلَتْ الرَحْمَةُ عَلَى العَالِمِ فَتُصِيْبُهُ بِبَرَكَتِهِ. وَخَامِسُهَا: تُكْتَبُ لَهُ الحَسَنَاتُ مَا دَامَ مُسْتَمِعًا. وَسَادِسُهَا: تَحَفُّهُمْ المَلَائِكَةُ بِأَجْنَحَتِهِمْ وَهُوَ فِيْهِمْ. وَسَابِعُهَا: كُلُّ قَدَمٍ يَرْفَعُهَا وَيَضَعُهَا تَكُوْنُ كَفَارَةٌ لِلْذُنُوْبِ وُرَفَعَا لِلْدَرَجَاتِ وَزِيَادَةٍ فِي الحَسَنَاتِ. هَذَا لمَِنْ لَمْ يَحْفَظْ شَيْئًا، وَأَمَّا الَّذِي يَحْفَظُ فَلَهُ أَضْعَافٌ ذَلِكَ مُضَاعَفَةً (إعانة الطالبين - البكري الدمياطي ج 1 ص 23)

Barang siapa yang mendatangi orang alim dan duduk disisinya walaupun tidak mampu untuk menghafal apa yang disampaikannya maka Allah memberikan 7 kemuliaan padanya: Pertama, memperoleh anugerah/karunia dari para pencari ilmu. Kedua, selama masih bersamanya ia terjaga dari perbuatan dosa dan salah. Ketiga, saat keluar rumah turun rahmat untuknya. Keempat, ketika ia duduk dengan orang alim turunlah pada orang alim tersebut rahmat dan barokah orang alim tersebut mengena orang yang ada disisinya. Kelima, ditulis baginya kebaikan-kebaikan selama masih mendengarkannya. Keenam, para pencari ilmu dikelilingi oleh sayap para malaikat, sementara ia ada bersamanya.
Kejutuh, setiap langkahnya menjadi pelebur dosa, mengangkat derajat dan menambah kebaikan. Semua ini bagi orang yang tidak menghapal apa yang disampaikannya. Apalagi bagi yang hapal pasti dilipat gandakan.