Surat Ijin

Yogyakarta, 07 April 2008



Kepada,
Ibu Aning Ayu Kusumawati
Di-
Tempat


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan ini saya memberitahukan bahwa:
Nama : Adriyanto
Nim : 05110051
Smt/jur/kls : IV/BSA/A
Mohon izin tidak dapat mengikuti perkuliaan, matakuliah Metodologi Penelitian, seperti biasa, pada hari Rabu, 09 April 2008, 11:40-12:20 dengan alasan Pulang Kampung.
Demikian permohonan izin ini saya sampaikan, atas perhatian dan izinnya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.



Yogyakarta, Senin, 07 April 2008
Hormat saya,



Adriyanto
Nim: 05110051

Menengok Ke Belakang Untuk Maju Ke Depan

Menengok Ke Belakang Untuk Maju Ke Depan
17 Nopember 2008 21:50:35
Oleh: A. Mustofa Bisri
“Haasibuu anfusakum qabla an tuhaasabuu”, Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab. (Sayyidina Umar Ibn Khaththab r.a.)

Menjelang akhir tahun, ada baiknya kita menengok sejenak ke belakang untuk keperluan memperbaiki atau menyempurnakan langkah kita ke depan Tahun ini, isu politik dan tingkah-polah para politisi masih dominan. Terutama, tentang banyaknya tokoh yang mencalonkan dan mengiklankan diri sebagai pemimpin negara, pemimpin daerah, maupun “wakil rakyat”. Juga, tentang tersangkutnya banyak politisi dalam kasus korupsi. Sedemikian dominannya, sehingga isu tentang krisis global sekalipun tidak mampu mempengaruhinya.

Saya sendiri heran dan bertanya-tanya, apa sih yang terjadi di negeri ini dan bangsa ini? Kalau dibilang negeri ini carut-marut dan mengalami krisis kepemimpinan, mengapa banyak tokoh yang kepingin memimpin atau tepatnya kepingin dipilih menjadi pemimpin? Kalau dibilang citra politisi dan legislatif sedemikian buruknya, mengapa orang masih berebut mencalonkan diri sebagai caleg, termasuk artis-artis? Kalau mereka semua itu bicara tentang kemiskinan rakyat, mengapa harta mereka yang berlimpah hanya untuk mengiklankan diri atau sekedar “investasi kedudukan”?

Di tahun ini, peringatan-peringatan seperti Hari Kemerdekaan, Hari Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda, dan Hari Pahlawan; gaungnya-dan perhatian masyarakat terhadap maknanya-masih kalah dari misalnya peringatan Hari Valentine. Persoalan-persoalan mendasar seperti kemanusiaan, kebangsaan, kemiskinan dan keterbelakangan terdesak oleh isu-isu tentang Ahmadiyah dan “aliran sesat”, pornografi dan “jihad fi sabilihizbi kullin wara’yihi”.

Yang mengusik perhatian dan boleh jadi bahkan menggetarkan sanubari kita, adalah terus-menerusnya fenomena kekerasan dan kebencian, termasuk yang muncul dari mereka yang merasa dan mengaku umat Nabi Muhammad SAW. Nabi agung yang lembut, santun dan penuh kasih sayang. Peristiwa-peristiwa yang menjadi tajuk berita di negeri kita akhir-akhir ini yang berkaitan dengan sikap keberagamaan, sungguh perlu mendapat perhatian terutama dari para pemimpin dan ahli agama.

Kekerasan yang dilakukan oleh para pengikut aliran yang merasa diri paling dekat dengan Allah dan paling benar sendiri, merupakan tanggungjawab para pemimpin agama, bukan saja-meskipun terutama-pemimpin aliran itu sendiri. Amar-makruf dan nahi (‘anil) munkar yang biasa dijadikan dalih menghalalkan tindakan kekerasan dan kekejaman, menurut hemat saya, justru merupakan manifestasi atau pengejawentahan dari kasih sayang Islam. Amar makruf dan nahi (‘anil) munkar tidak mungkin dilakukan oleh mereka yang tidak memiliki kasih sayang. Amar makruf dan nahi (‘anil) munkar yang dilandasi kebencian, jelas bukan amar makruf nahi (‘anil) munkar yang diajarkan Nabi Kasih Sayang, Rasulullah Muhammad SAW.
Ada lagi, yang melakukan tindak kekerasan dan bahkan pembantaian dengan dalih jihad. Marilah kita lihat kembali jihad menurut contoh dan ajaran Rasulullah SAW. Kalau pun jihad fii sabiilillah dimaknai sempit, yaitu hanya diartikan qitaal, Rasulullah SAW telah memberi contoh dan mengajarkan aturan dan etika qitaal sedemikian bijak . Lagi pula, jihad fi sabiilillah berarti berjuang di jalan agama Allah. Jadi, harus karena dan dengan aturan yang ditentukan Allah. Jihad yang hanya karena nafsu amarah dan kejengkelan, bukanlah jihad fii sabiilillah. Jihad yang ngawur tidak memperhatikan aturan dan tuntunan Rasulullah SAW, bukanlah jihad fii sabiilillah. (Baca misalnya Q. 5: 8; Shahih Bukhari 1/58 Hadits 123; Shahih Muslim 3/1512 Hadits 1904, lihat juga bab Jihad)

Satu lagi berita yang dibesar-besarkan pers. Yaitu, pernikahan Pujiono Cahyo Widianto. Orang kaya yang dipopulerkan pers dengan julukan Syeh Puji ini mengawini gadis cilik Lutviana Ulfa yang belum genap 16 tahun. Seandainya sebelumnya, pengusaha hiasan dinding kaligrafi ini tidak menjadi berita karena membagikan zakat dan tidak mengumumkan pernikahannya tersebut, mungkin tidak akan menjadi berita nasional yang menghebohkan. Mungkin tokoh gundul berjenggot ini mau meniru pernikahan Kanjeng Nabi dengan Sayyidatina Aisyah r.a. Kalau benar demikian, ini satu bukti lagi bahwa dalam meniru atau ittibaa’ Kanjeng Nabi Muhammad SAW, orang cenderung asal saja dan hanya berdasarkan kesenangannya.
Selintas kita telah menengok ke belakang; maka adakah di sana pelajaran yang dapat kita ambil bagi memperbaiki dan menyempurnakan langkah kita selanjutnya ke depan?

KEMUKJIZATAN ILMIAH AL QURAN

KEMUKJIZATAN ILMIAH AL QURAN




Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas Ujian Tengah Semester Ganjil

Mata Kuliah ”I'JAZUL QUR AN"

Dosen Pengampu H. Habib S.Ag





OLEH:

Adriyanto : 05110051

Alek Mustholih : 05110112

Hari Kustanto : 05110044


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS ADAB

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2008

BAB I

PENDAHULUAN

Al-Qur'an bukanlah suatu kitab ilmiah sebagaimana halnya kitab-kitab ilmiah yang dikenal selama ini. Salah satu hal yang membuktikan kebenaran pernyataan tersebut adalah sikap Al Quran terhadap pertanyaan oleh para sahabat nabi tentang keadaan bulan, dalam surat Al Baqarah : 189: "mereka bertanya tentang keadaan bulan". Menurut ayat itu mereka bertanya mengapa bulan sabit terlihat dari malam ke malam membesar hingga purnama, kemudian sedikit demi sedikit mengecil, hingga menghilang dari pandangan mata. Pertanyaan di atas tidak dijawab Al Quran dengan jawaban ilmiah yang dikenal oleh astronom tetapi justru jawabannya diarahkan kepada upaya memahami hikmah di balik kenyataan itu "kataknlah yang demikian itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji". (al-Baqorah: 189)

Namun demikian karena Al Quran adalah kitab petunjuk bagi kebahagiaan dunia dan akhirat maka tidak heran jika di dalamnya terdapat berbagai petunjuk tersirat dan tersurat yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan guna mendukung fungsinya sebagai kitab petunjuk.

Banyak orang terjebak dalam keasalahan ketika mereka menginginkan agar Qur'an mengandung segala teori ilmiah. Setiap lahir teori baru mereka mencari dalam al-Qur'an kemungkinan ada ayatnya, lalu ayat tersebut mereka takwilkan dengan teori ilmiah teresebut.

Begitu banyak penemuan baru ilmiah di abad modern ini ternyata sudah
ditegaskan oleh Al Qur'an sejak belasan abad lampau. Dari soal Reprodusi manusia, kejadian alam semesta, pemisahan dua laut sampai rahasia warna hijau pada daun-daunan.

Oleh sebat itu, makalah ini akan membahas hal ihwal kesalahan para ahli ilmiah dalam penafsirkan al-Qur'an, kemikjizatan ilmiah dan isyarat-isyarat ilmiah.

BAB II

PEMBAHASAN

  1. Kesalahan Para Ahli Ilmiah Dalam Penafsiran Al-Quran

Teori-teori ilmu pengetahuan itu selalu baru dan timbul sejalan dengan kemajuan. Dengan demikian, ilmu pengetahuan selalu berada dalam kekurangan abadi, terkadang diliputi kekaburan dan disaat lain diliputi kesalahan. Ia akan senantiasa demikian sampai ia mendekati kebenaran dan mencapai tingkat keyakinan. Semua teori pengetahuan dimulai dengan asumsi dan hipotesis serta tunduk pada eksperimen sampai terbukti keyakinannya atau nampak jelas kepalsuan dan kesalahannya. Oleh karena itu ilmu pengetahuan terancam berubah. Cukup banyak kaidah-kaidah ilmiah yang disangka orang sebagai hal yang dierima sebagai kebenaran menjadi gonjang setelah dan runtuh setelah mantap. Kemudian para peneliti mualai kembali percobaan mereka.

Orang yang menafsirkan Qur'an dengan hal-hal yang sesuai dengan masalah ilmu pengetahuan dan berusaha keras menyimpulkan daripada setiap persoalan yang muncul dalam ufuk kehidupan ilmiah, sebenarnya telah berbuat jahat terhadap al-Qur'an meskipun mereka mengira diri sendiri telah melakukan kebaikan. Sebab masalah ilmu pengetahuan itu tunduk pada hukum kemajuan yang senantiasa berubah. Bahkan terkadang runtuh dari asas-asasnya. Jika kita menafsirkan Qur'an dengan ilmu penegetahuan maka kita menghadapkan penafsirannya terhadap kebatilan jika kaidah-kaidah ilmiah itu berubah dan penemuan baru membatasi penemuan lama , atau jika suatu keyakian membatalkan hipotesa.

Qur'an adalah kitab akidah dan hidayah. Ia mnyeru hati nurani untuk menghidupkan di dalamnya faktor-faktor perkembangan dan kemajuan serta dorongan kebaikan dab keutamaan.

Kemukjizatan ilmiah al-Qur'an bukanlah terletak pada pencakupannya akan teori-teori ilmiah yang selalu baru dan berubah serta merupakan hasil usaha manusia dalam penelitian dan pengamatan. Tetapi ia terletak pada dorongannya untuk berpikir dan mengunakan akal. Qur'an memperhatikan dan memikirkan alam. Ia tidak mengebiri aktifitas dan kreatifitas akal dalam memikirkan alam semesta, atau menghalanginya dari penambahan ilmu pengetahuan yang dapat dicapainya. Dan tidak ada sebuah pun dari kitab-kitab terdahulu memberikan jaminan demikian seperti yang diberikan Al-Qur'an.

  1. Kemukjizatan Ilmiah

Al-Qur'an menjadikan pemikiran yang lurus dan perhatian yang tepat terhadap alam dan segala apa yang ada didalamnya sebagai sarana terbesar untuk beriman kepada Allah.

Al-Qur'an mendorong kaum muslimin agar memikirkan makhluk-makhluk Allah Swt yang ada dilangit dan ada di bumi:

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka" (al-Imran:190-191).

Al-Qur'an mendorong umat Islam agar memikirkan dirinya sendiri, bumi yang ditempati dan alam yang mengitarinya:

"Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan" (ar-Ruum:8).

"Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan?" (az-Zariyat:20-21).

"Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana Dia diciptakan. Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?" (al-Ghasiyah: 17-20)

Al-Qur'an membangkitkan pada diri setiap muslim kesadaran ilmiah untuk memikirkan, memahami, dan menggunakan akal:

"Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir" (al-Baqarah:219)

"dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir" (al-Hasyr:21)

"Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir" (Yunus:24)

Al-Qur'an mengangkat kedudukan orang Islam karena ilmu:

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat" (al-Mujadalah:11)

Al-Qur'an tidak menyamakan antara orang berilmu dengan orang yang tak berilmu:

Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" (az-Zumar:9)

Al-Qur'an memerintahkan umat Islam agar meminta nikmat ilmu pengetahuan kapada Tuhannya:

"Dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."" (Thaha:114)

Allah Swt dalam ayat berikut mengumpulkan ilmu falak, batani, geologi, dan zologi, dan menjadikan semua sebagai pendorong rasa takut kepadanya:

"Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama" (Fatir:27-28).

Inilah Kemukjizatan Al Quran secara ilmiah yang terletak pada dorongannya kepada umat Islam untuk berfikir di samping membukakan bagi mereka pintu-pintu pengetahuan dan mengajak mereka memasukinya, maju di dalamnya dan menerima segala ilmu pengetahuan baru yang mantap serta stabil.

  1. Isyarat-isyarat Ilmiah

1. Reproduksi Manusia

Al-Qur'an berbicara panjang lebar tentang manusia dan salah satu yang diuraikannya adalah persoalan reproduksi manusia, serta tahap-tahap yang dilalui hingga tercipta sebagai manusia ciptaan Tuhan yang lain dari yang lain. berikut dikemukakan sedekit tentang ini khususnya yang berkaitan dengan tahap pembuahan atau pertemuan sperma dan Ovum. Terdapat paling tidak tiga ayat al-Qur'an yang berbicara tentang sperma antar lain Surat al-Qiyamah: 36-39

"Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)? Bukankah Dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim). Kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya. Lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan".

Surah an-Najm: 45-46:

"Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita. Dari air mani, apabila dipancarkan".

Dan surah al-Waqi'ah: 58-59:

"Maka Terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau kamikah yang menciptakannya?".

Ayat al-Qiyamah secara tegas menyatakan bahwa nutfah merupakan bagian kecil dari mani yang dituangkan ke dalam rahim. Informasi al-Qour'an tersebut sejalan dengan penemuan ilmiah pada abad duapuluh yang menginformasikan bahwa pancaran mani yang menyembur dari alat kelamin pria mengandung sekitar dua ratus juta benih manusia, sedangkan yang berhasil bertemu dengan ovun hanya satu.

Selanjutnya ayat an-Najm diatas menginformasikan bahwa dari setetes nutfah yang memancar itu Allah menciptakan kedua jenis manusia lelaki dan perempuan. Penelitian ilmiah membuktikan adanya dua macam kandungan sperma yaitu kromoson lelaki yang dilambangkan dengan huruf "y" dan kromosom perempuan yang dilamangkan dengan huruf "X" . sedangkn ovum hanya semacam yaitu dilambangkan dengan "X". apabila yang membuahi ovum adalah sperma yang memiliki kromosom Y maka anaknya laki-laki dan bila X dengan X maka anak yang dikandung adalah perempuan. Dengan demikian yang menentukan jenis kelamin adalah nutfah yang dituangkan ayah.

Ayat lain yang mengisyaratkan peranan sperma dalam menetukan jenis kelamin anak adalah firman Allah Swt Surah al-Baqarah:223:

"Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki".

Apabiala petani menanam tomat diladangnya maka jangan harapkan yang tumbuh adalah buah selain tomat karena ladang hanyalah menerima benih. ini berarti yang menentukan jenis tanaman yang berbuah adalah petani bukan ladangnya. Wanita atau istri oleh ayat di atas diibaratkan dengan ladang. Dengan demikian bukan wanita yang menentukan jenis kelamin anak, tetapi yang menentukan adalah benih yang ditanam ayah di dalam rahim.

Hasil pertemuan antara sperma dan dan ovum dinamai oleh al-Qur'an nutfah amsyaj, berdasarkan Surah al-Insan:2:

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani nutfah amsyaj (yang bercampur). Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan Dia mendengar dan melihat".

Pada tahun 1883 Van Bender membuktikan bahwa sperma dan ovum memiliki peranan yang sama dalam pembentukan benih yang telah bertemu itu, dan pada tahun 1912 Morgan membuktikan peranan kromosom dalam pembentukan janin.

Menarik untuk di ketahui bahwa kata أمشاج berbentuk jamak, sedangkan bentuk tunggalnya adalah مشج. Sementara itu نطفة adalah bentuk tunggal dan bentuk jamaknya adalah نطف. Sepintas terlihat bahwa redaksi nutfah amsyaj tidak lurus, kerena ia berekedudukan sebagia abjektif/ sifat dari nutfah, sedangkan bahasa Arab mnyesuikan sifat dengan yang disifati. Jika feminim maka sifatnya pun demikian, dan jika tunggal sifatnya pun tunggal, serta jika jamak sifatnya juga jamak. Sedangkan amsyaj berbentuk jamak.

Apa gerang sebabnya? Kelirukah al-Qur'an? Tentu saja tidak. Pakar bahasa menyatakan bahwa jika sifat dari satu hal yang berbentuk tunggal mengambil bentuk jamak, maka ia mengisyaratkan bahwa sifat tersebut mencakup seluruh bagian-bagian kecil dari yang disifati. Dalam hal nutfah maka sifat amsyaj bukan hanya bercampur dua hal sehingga mnyatu atau terlihat menyatu, tetapi percampuran itu demikian mantap sehingga mencakup seluruh bagioan dari nutfah tadi. Nutfah amsyaj itu sendiri hasil percampuran sperma dan ovum yang memiliki 46 kromosom.

Jika demikian wajar bila ayat di atas menggunakan bentuk jamak untuk mensifati nutfah yang memiliki jumlah yang bnyak dari kromosom itu. Dan informasi al-Qur'an tidak berhenti di sana. Dilanjutkan bahwa nutfah tersebut dalam proses selanjutnya menjadi علقة dengan firmannya:

"Kemudian kami jadikan nutfah itu 'alaqah" (QS al-Mu'minin)

Pakar embriologi menegaskan bahwa setelah terjadi pembuahan maka nutfah tersebut berdempet di dinding rahim, dan inilah yang dimaksud oleh al-Qur'an dengan 'alaqah.

2. Kejadian Alam Semesta

Al-Qu r'an juga mengisyaratkan bahwa langit dan bumi tadinya merupakan merupakan satu gumpalan melalui firmannya dalam Surah al-Ambiya: 30:

"Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?"

Al-Qur'an tidak menjelaskan bagaimana terjadinya pemisahan itu, namun apa yang dikemukakan di atas tentang keterpaduan alam raya kemudian pemisahannya dibenarkan oleh observasi para ilmuwan.

Observasi Edwin P. Hubble (1889-1953) melalui teropong bintang raksasa pada tahun 1929 menunjukkan adanya pemuaoan alam semesta. Ini berarti bahwa alam semesta berekspansi bukannya statis seperti dugaEistein (1879-1955).

Ekspansi itu, menurut fisikawan Rusia Geoge Gamow (1904-1968), melahirkan sekitar seratus milyar galaksi yang masing-masing rata-rata memiliki 100 miliar bintang. Tetapi sebelumnya, bila di tarik ke belakang kesemuanya merupkan satu gumpalan yang terdiri dari neutron. Gumpalan itukah yang meledakan dan yang di kenal dengan istilah Big Bang.

Inilah yang diisyarahkan oleh al-Qur'an dengan memerintahkan orang-orang yang tidak percaya untuk mengamati dan mempejari alam semesta yang tadinya padu itu, kemudian di pisahkan olehnya. Pengamatan tersebut diharapkan dapar mengantarkan mereka kepada keimanan akan keesaan dan kemaha kuasaan Allah Swt.

Hal menarik yang diungkapkan al-Qur'an tentang alam raya " The Expanding Universe". Sperti diketahui, alam semesta penuh dengan gugusan bintang-bintang yang disebut galaksi yang rata-rata memiliki100.000.000.000 (9seratus milyar) bintang dan berjarak jutaan tahun perjalanan cahaya dari bumi kita ini.

Salah seorang diantara iluwan yang mempelajari alam raya adalah Edwin P. Hubble, seorang sarjana di Observatorium Mount Wilson, California, Amerika Serikat. Dalam keasyikannya mempelajari itu, ia menemukan 1925 bahwa galaksi-galaksi tersebut selain berotasi juga bergerak menjauhi bumi, semakin cepatgerak tersebut sehingga ada yang memiliki kecepatan seratus ribu kilometer perdetik (lebih kurangnya sama dengan sepertiga kecepatan cahaya).

Tadinya penemuan tersebut diduga sebagai suatu kesalahan, tetapi lama kelamaan setelah ia diterama oleh banyak ilmuan, akhirya mereka menyatakan adanya apa yang dinamai "The Expanding Universe". Menurut teori ini, alam semesta bersifat seperti balon atau gelembung karet yang sedang ditiup ke segala arah. Langit yang kita lihat saat ini sebenarnya semakin tinggi dan semakin mengembang ke segala arah dengan kecepatan yang luar biasa.

Itulah antara lain yang diperintahkan oleh Al-Ghosiyah:17-18 untuk diperhatikan,

"tidakkah mereka memperhatikan bagaimana unta diciptakan dan langit ditinggikan"

Bumi kita diliputi oleh ruang angkasa atau langit. Langit ditinggikan berarti ia bergerak sedemikian rupa ke arah tegak lurus pada seluruh permukaan bumi. Dan karena itu harus mengembang ke segala arah. Demikan Al-Ghosiyah ini bertemu maknanya bahkan dipertegas oleh Adzariyat: 47

"Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan (kami), dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskanny/mengembangkannya"

Sekali lagi kita boleh bertanya, "dari mana nabi Muhammad Saw. Mengetahui informasi di atas?" tidak ada jawaban yang paling logis, kecuali bahwa "Yang demikian itu adalah informasi yang bersumber dari Tuhan Yang menciptakan alam raya ini."

3. Turunnya Besi dari Langit

Allah berfirman:

"Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa". (QS al-Hadid: 25)

Ayat tersebut menyinggung keberadaan besi di bumi dan keberadaannya terjadi dengan proses “diturunkan” dari langit. Hal ini mendorong kita untuk mendalami bagaimana terbentuknya besi dalam bumi.

Para ilmuwan telah meriset hal tersebut dan menemukan bahwa 98% alam semesta terbentuk dari hidrogen dan helium, yang merupakan dua unsur teringan, dan 2% sisanya terbentuk dari unsur-unsur yang lebih berat. Jumlahnya 105 unsur. Hal itu membuat para ahli berkesimpulan materi-materi yang lebih massa atomnya berat terbentuk dari materi-materi yang lebih ringan. Itu terjadi dengan proses penyatuan atom yang disertai dengan penyerapan energy yang luar biasa besar.

Para peneliti menemukan adanya bintang-bintang yang panasnya mencapai 300 sampai 400 ribu juta derajat Celsius sehingga dapat terbentuk besi di dalamnya. Ketika volume besi mencapai 50% dari total massa bintang tersebut, dan inti bintang tersebut menjadi besi seluruhnya proses pembentukan besi terhenti sama sekali. Dan ketika itu meledaklah bintang tersebut. Ketika meledak seluruh pecahan bintang tersebut terpencar ke berbagai arah. Dan dengan takdir Allah masuklah beberapa bagian itu dalam ruangan gravitasi benda-benda langit yang lain. Kita lihat hal itu terjadi pada meteor-meteor metal yang sampai ke bumi, seperti yang terjadi di selatan Sudan. Sebuah meteor seberat 90 ton jatuh di kota Joba. Dan biasanya meteor terbakar begitu bergesekan dengan atmosfir bumi. Jatuhnya 90 ton besi murni ke permukaan bumi maknanya adalah massa meteor tersebut semula jauh lebih besar berlipat-lipat kali.

Kita juga temukan meteor-meteor metalik sampai ke bumi, ke bulan, dan ke benda-benda kosmik lain. Hal itu membuat para ilmuwan berkesimpulan bahwa bumi ketika terpisah dari matahari tidak lebih dari sekumpulan debu.

Para ahli mengatakan bahwa bumi terbentuk 4,5 milyar tahun yang lalu. Dan sejak itu meteor-meteor dan komet-komet menjatuhi bumi dengan deras dan kuat sampai-sampai panas yang ditimbulkan dari benturan-benturan kuat tersebut cukup untuk melelehkan sebuah planet. Kemudian bumi mulai mendingin dan terus dingin sampai sekarang. Dan zat-zat berat yang dibawa meteor-metero tersebut seperti besi terus masuk ke dalam bumi. Sedangkan zat-zat yang lebih ringan terus naik. Seperti molekul-molekul oksigen dan air naik ke permukaan bumi. Besi membentuk lebih 35% dari volume bumi, di mana bumi terbentuk dari inti padat metalik kemudian dilingkupi oleh inti cair yang juga sebagian besarnya besi, kemudian empat la[isan yang berbeda-beda di mana basi juga memiliki prosentasi yang tinggi. Kemudian lapisan batu-batuan yang juga mengandung unsur besi yang cukup.

Kita perhatikan bahwa inti terdalam sebagian besarnya terdiri dari besi pada dalam kondisi yang padat. Sedangkan inti luar yang melapisinya terdiri dari besi plus 10% dari belerang. Dengan demikian besi merupakan unsur yang penting dalam pembentukan lapisan-lapisan bumi.

Syeikh Abdul Majid az-Zindani bertanya kepada seorang ahli astronomi NASA bernama Prof Armstrong, ”Bagaimana proses terbentuknya besi?” Prof Armstrong berkata, “Saya akan ceritakan bagaimana seluruh unsur-unsur pembentuk bumi terbentuk. Kami telah menemukan, bahkan telah kami lakukan beberapa eksperimen untuk membuktikan perkataan kami ini. Seluruh unsur-unsur yang berbeda-beda terdiri dari partikel-partikel kecil yang terbentuk dari electron, proton dan lain sebagainya. Supaya partikel-partikel tersebut dapat bersatu dalam satu atom diperlukan energy. Ketika kami kalkulasi energy yang dibutuhkan untuk pembentukan satu atom besi, kami temukan bahwa energy yang diperlukan sebanding dengan energy seluruh tata surya empat kali lipat. Dengan demikian para ilmuwan berkeyakinan bahwa besi adalah unsur yang asing datang dari luar bumi. Dan tidak terbentuk di bumi.”

Ketika beliau ditanya, “Kapan para ilmuwan menemukan kenyataan bahwa besi diturunkan ke bumi?” Beliau menjawab, “Kenyataan ini tidak diketahui dari para ilmuwan kecuali perempat terakhir dari abad ke-20. Dan tidak satupun dari para ilmuwan dan peneliti tidak buku-buku ilmu pengetahuan modern yang menyinggung hal tersebut sebelum waktu tersebut.”

Para ilmuwan fisika telah mampu membuat unsur yang berat dan unsur yang lebih ringan dan mereka dapat mengkalkulasi energi yang dibutuhkan untuk membentuk unsure-unsur tersebut. Dan mereka mendapatkan bahwa energi yang dibutuhkan untuk membentu satu atom besi adalah sejumlah empat kali energi yang terdapat dalam tata surya. Sehingga mereka memastikan bahwa besi tidak meungkin tercipta di bumi, atau bahkan dalam lingkungan tata surya. Tetapi besi hanya bisa terbentuk dalam bintang di luar tata surya, dan kemudian turun ke bumi dalam bentuk besi. (Disarikan dari buku Bayyinaatur Rasul karya Abdul Majid az-Zindani)

4. Pemisah Dua Laut

Surah Al-Furqon : 53 menjelaskan,

"Dan Dia (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), ini tawar lagi segar, dan yang lain asin lagi pahit, dan Dia jadikan di antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi".

Ini berarti bahwa ada pemisah yang diciptakan Allah pada lokasi-lokasi tempat bertemunya laut dan sungai itu. Nah, apakah yang dimaksud dengan pemisah itu?

Secara sepintas ada yang berpendapat bahwa pemisah yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah diciptakannya oleh Allah laut lebih besar dan banyak airnya dari sungai, dan pada saata yang sama di lokasi-lokasi pertemuan laut dan sungai itu, laut diciptakan dalam posisi lebih rendah dari sungai, sehingga ia tidak dapat bercampur dengan sungai, sedangkan air sungai lebih sedikit dibanding dengan air laut, maka walaupun posisinya lebih tinggi namun ia tidak dapat menjadikan air laut itu tawar dan segar.

Setelah kemajuan-kemajuan yang dicapai manusia dalam ilmu kelautan, pendapat ini ditinjau kembali, dimulai dengan perjalanan ilmiah yang dilakukan oleh sebuah kapal Inggris "Challanger" pada tahun 1872-1876 hingga penggunaan alat-alat canggih di angkasa guna penelitian dan pemotretan jarak jauh ke dasar laut. Harus diingat bahwa ketika pengetahuan tentang laut masih amat terbatas, Al-Quran telah menginformasikan bahwa Tuhan melakukan apa yang diistilahkan-Nya dengan maraja al-bahrain dan bahwa antara laut dan sungai ada barzakh dan hijran mahjuja.

Kata maraja mempunyai dua arti yaitu bercampur dan kepergian dan kepulangan, keterombang-ambingan, dan kegelisahan. Sedangkan kata hijr berarti larangan, halangan, atau penyempitan. Sementara kata mahjura berarti sesuatu yang terhalang. Jika demikian, hijran mahjura adalah suatu halangan yang menjadikan apa yang terdapat di sana (mahluk hidup) terhalang untuk dapat keluar dan hidup di dalam lokasi yang sempit (terhalang) itu dibanding dengan luasnya samudera.

Dari bunyi ayat di atas, diketahui bahwa ada sungai yang adzbun furatun. Adzb berarti tawar dan furaat berarti amat segar. Anda perhatikan bahwa ayat di atas tidak menyatakan adzbun wa furaatun (tawar dan segar) tetapi menggabungkan keduanya tanpa kata penghubung, ”dan” sehingga airnya benar-benar sangat tawar lagi segar. Ini berarti bahwa air yang tidak terlalu asin, atau tidak terlalu tawar, tidak termasuk dalam pembicaraan ayat ini.

Setiap orang dapat melihat ada air sungai yang terjun ke laut dan bila diamati terbukti bahwa air sungai itu sedikit demi sedikit berubah warna dan rasanya sejauh percampurannya dengan air laut. Dari kenyataan di atas dapat difahami bahwa ada jenis air sungai dan laut yang telah bercampur, namun tidak dinamai adzbun furaatun (tawar lagi segar) atau sebaliknya milhun ujaaj (asin yang sangat pahit). Air ini berada dalam satu lokasi yang memisahkan antara laut dan sungai, pergi pulang, terombang-ambing, sesuai dengan pasang surut laut serta melimpah dan keringnya sungai bertambah kegaramannya dan berkurang ketawarnnya bila mendekat ke laut, dan berkurang kegaramannya serta bertambah ketawarannya bila mendekat ke sungai.

Kembali kepada ayat di atas, di sana dijelaskan bahwa Allah Swt. Telah menciptakan barzakh (pemisah) yang memelihara cirri-ciri masing-masing air laut dan sungai sehingga walaupun air sungai terjun dengan derasnya dari tempat yang tinggi, cirri-ciri tersebut tetap terpelihara. Barzakh ini berfungsi menghalangi kedua ayat tersebut sehingga tidak satupun dari keduanya yang dapat menghapus sama sekali cirri-cirinya. Bagaimana yang demikian itu terjadi, dan apa yang dimaksud dengan barzakh ini?

Pada tahun 1873, para pakar ilmu kelautan dengan menggunakan kapal "Callanger" yang disinggung sebelum ini, menemukan perbedaan cirri-ciri laut dari segi kadar garam, temperature, jenis ikan dan sebagainya. Namun demikian pertanyaan yang tetap muncul adalah mengapa air tersebut tidak bercampur dan menyatu?

Jawabannya baru ditemukan pada tahun 1948 setelah penelitian yang lebih seksama menyangkut samudera. Rupanya perbedaan-perbedaan yang disebutkan di atas menjadikan setiap jenis air berkelompok dengan sendirinya dalam bentuk tertentu terpisah dengan yang lain, betapapun air mengalir jauh. Gambar-gambar dari ruang angkasa pada akhir abad ke-20 ini menunjukan dengan sangat jelas adanya batas-batas air di laut tengah yang sangat panas dan asin, dan di samuderta atlantik yang temperature airnya lebih dingin serta kadar garamnya lebih rendah. Batas-batas tersebut juga terlihat di laut merah dan teluk adem.

Muhammad Ibrahim As Sumaih – guru besar pada fakultas sains, jurusan kelautan Universitas Qatar – dalam penelitian yang dilakukan di teluk Oman dan teluk Persia (1984-1988), melalui sebuah kapal peneliti menemukan sebuah perbedaan rinci dengan angka-angka dan gambar-gambar pada kedua teluk tersebut. Penelitiannya menemukan adanya pada daerah antara kedua teluk itu yang dinamai "mixed water" atau daerah barzakh. Hasil penelitiannya juga menemukan adanya dua tingkat air pada area tersebut. Pertama, tingkat permukaan yang bersumber dari telulk Oman. Kedua, tingkat bawah yang bersumber dari teluk Persia. Adapun area yang jauh dari mixed water itu tingkat airnya seragam.

Garis pemisah atau barzakh yang memisahkan antara kedua mixed area tersebut berupa daya tarik stabil yang terdapat pada kedua tingkan tersebut sehingga menghalangi percampuran dan pembaurannya. Garis pemisah tersebut terdapat pada kedalaman antara 10 hingga 50 meter, kalau pertemuan air itu secara horizontal.

Itulah barzakh yang disebut dalam Al Quran surata Al Furqan 53

"Allah membiarkan dua laut (air sungai dan laut) mengalir berdampingan, yang ini tawar lagi segar dan yang itu asin lagi pahit, dan Allah menjadikan antara keduanya barzakh"

Air sungai Amazon yang mengalir deras ke laut Atlantik sampai batas 200 mil masih tetap tawar. Demikian juga mata air di teluk Persia. Ikan-ikannya sangat khas dan tidak dapat hidup kecuali di lokasinya. Itulah yang dimaksud oleh Al Quran hijan mahjuura.

Demikian rangkuman uraian Prof. Dr. Abdul Hamid Az Zanjani, yang dikemukakan pada Seminar Internasional Mukjizat Al Quran dan Sunnah yang diadakan di Bandung, September 1994.

5. Hijau Pohon

Asy Syajar Al Akhdlor menurut sementara mereka adalah zat hijau daun atau yang dikenal dengan nama klorofil. Allah menjadikan dari pohon yang hijau suatu energi. Begitu pemahaman mereka dalam surat Yasin : 80

"(Allah) yang menjadikan untuk kamu api dari kayu yang hijau, maka kamu (dapat) menyalakan (api) darinya (kayu hijau itu).

Bagaimana tumbuh-tumbuhan dapat mengandung tenaga sbagai api atau tenaga kalori ketika bahan tersebut dibakar? Jawabannya diisyaratkan oleh ayat di atas.

Dalam plasma sel tumbuh-tumbuhan terdapat zat yang dinamai chromotophone (pembawa zat warna). Bentuk dan warnanya adalah kuning, merah, jingga, dan hijau. Yang terpenting adalah yang hijau yang dikenal dengan nama "chlorophile" (zat hijau daun). Istilah tersebut sebenarnya tidak terlalu tepat karena zat di atas tidak hanya terdapat kepada daun, tetapi juga pada ranting-ranting yang muda, tegasnya pada semua bagian pohon yang hijau. Dari sini terbukti bahwa istilah yang digunakan Al Quran lebih tepat yaitu Asy Syajar Al Akhdlor yang terjemah harfiahnya adalah pohon hijau.

Klorofil terdiri dari ikatan zat-zat karbon, hydrogen, nitrogen dan magnesium. Aktifitas utama klorofil adalah menjelmakan zat organic dari zat anorganik sederhana dengan bantuan sinar matahari. Proses ini disebut fotosintesis yakni mengadakan sintesis dengan photon (cahaya). Jelasnya clorofil mengubah tenaga radiasi Matahari menjadi tenaga kimiawi melalui proses fotosintesis atau dengan kata lain menyimpan tenaga Matahari dalam tumbuh-tumbuhan berupa makanan dan bahan bakar yang nantinya akan muncul sebagai api atau tenaga kalori sewaktu terjadi pembakaran. Proses ini disebut respirasi atau menurut istilah Al Quran fa idza antum minhu tuuqiduun (maka secara serta merta tanpa campur tangan dari kamu dapat menyalakan api).

Proses fotosintesis ini ditemukan oleh seorang sarjana Belanda J. Ingenhousz, pada akahir abad ke-7. Dari mana Nabi Muhammad Saw. Mengetahui hal tersebut? tiada jawaban yang tepat kecuali berkata bahwa itulah informasi Allah.

















BAB III

PENUTUP

Demikian, Kemukjizatan Al Quran secara ilmiah ini terletak pada dorongannya kepada umat Islam untuk berfikir di samping membukakan bagi mereka pintu-pintu pengetahuan dan mengajak mereka memasukinya, maju di dalamnya dan menerima segala ilmu pengetahuan baru yang mantap serta stabil.

Al Quran juga menjadikan pikiran yang lurus dan perhatian yang tepat terhadap alam dan segala apa yang ada di dalamnya sebagai sarana terbesar untuk beriman kepada allah. Oleh karena itu sudah seharusnya ilmu pengetahuanlah yang tunduk kepada Al Quran dan bukan Al Quran yang mengikuti ilmu pengetahuan, karena ilmu pengetahuan selalu berada dalam kekurangan dan diliputi kekaburan dan terkadang diliputi kesalahan.





DARTAR PUSTAKA

Shihab, M. Quraish, Mukjizat Al-Qur'an, Bandung: Mizan,2006.

Al-Qaththan, Manna Khalil, (Terjemah) Studi Ilmu-Lmu Al-Qur'an, Jakarta: Litera Antar Nusa, 2000.

Tips Mendapatkan Pekerjaan

7 Nopember 2008 00:09:07
oleh Gus Mus

Mahasiswa yang baru lulus dan kepepet harus cari kerja memang banyak akalnya. Ini adalah kisah nyata tentang seorang mahasiswa yang baru lulus dan berhasil mendapatkan pekerjaan bergengsi dengan gaji lumayan di sebuah instansi pemerintahan yang terkemuka.
Sebut saja namanya Erwin (bukan nama sebenarnya). Sewaktu mahasiswa, ia tidak pernah membayangkan mampu bekerja di instansi pemerintahan tersebut dan duduk nyaman di kursi kantornya yang ber-AC serta sering dinas ke luar kota dengan fasilitas menginap di hotel berbintang.
Ketika ditanya temannya bagaimana caranya mendapatkan pekerjaan tersebut, padahal pelamar posisi pekerjaan tersebut pasti banyak, Erwin pun menjelaskan tips dan triknya, "Kalau melihat lowongan kerja tertempel di kampus, segera copot dan amankan, maka pasti hanya kita yang melihat lowongan tersebut dan kita pun bisa melamar tanpa saingan sehingga lamaran kita pasti diterima". Wah, pantes aja diterima kerja, nggak ada saingannya sih

Manfaat Kangkung

Asal-Usul Kangkung
Kangkung termasuk sayur yang sangat populer. Biasa dibuat tumis, cah, atau lalap. Kangkung ternyata juga berkhasiat sebagai antiracun dan bisa mengobati berbagai gangguan kesehatan. Tanaman kangkung berasal dari India, yang kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, Cina Selatan, Australia, dan Afrika. Di Cina, sayuran ini dikenal sebagai weng cai. Di negara Eropa, kangkung biasa disebut swamp cabbage, water convovulus, atau water spinach.
Bertha (36), ibu beranak dua, tinggal di Temanggung, Jawa Tengah, punya cerita. Suatu hari, saat sedang menyantap makanan, tiba-tiba ia merasa pusing, mual, mata berkunang-kunang. Keringat dinginpun bercucuran di sekujur tubuhnya. Ia langsung dilarikan ke puskesmas terdekat. Dokter puskesmas mendiagnosis, ia mengalami keracunan makanan. Untunglah Bertha teringat peristiwa keracunan yang dialami suaminya setahun lalu. Obat-obatan yang diberikan dokter urung diasupnya. Ia malah mengambil 500 gram akar, batang, dan daun kangkung. Kangkung yang telah dicuci bersih itu diblender dengan segelas air, lalu diminum. Setelah mengonsumsi 2
gelas jus kangkung, Bertha merasakan tubuhnya pulih kembali. Ia mengaku, resep ini secara tak sengaja ia dapatkan disebuah toko buku di Yogyakarta. Secara khusus Dr. Setiawan Dalimartha, Ketua II Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT), mengutarakan bahwa langkah yang dilakukan Bertha cukup tepat. Kangkung memang berfungsi sebagai penenang (sedatif) dan mampu membawa zat berkhasiat ke saluran pencernaan. Itulah sebabnya, tanaman ini mempunyai kemampuan menetralkan racun di
tubuh.
Macam-macam Kangkung

Kangkung ada dua jenis yaitu kangkung air dan kangkung darat.
ciri2 Kangkung air:
1. daunnya tidak begitu panjang.
2. daunnya tak begitu keras malah ada yang sangat lemes (kata orang kebumen) kangkung yang lemes inilah yang dicari oleh setiap orang. adapaun mengetahui kangkung yang enak untuk di sayaur yaitu gagangnya amoh atau orang kebumen menyebutnya kangkung lemes. batangnya putih. Tidak ditanam disungai, konon kangkung yang ditanam disungai jika disayaur terasa amis. kangkungnya masih muda. kangkung seperti inilah yang dicari orang kebumen.

ciri2 kangkung darat:
1. daun putih
2. batang putih dan keras

Vitamin Kangkung
Kangkung memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Selain mengandung vitamin A, B1, dan C, kangkung juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, dan sitosterol.

Bagian tanaman kangkung yang paling penting adalah batang muda dan pucuknya sebagai bahan sayur-mayur. Menurut Dr. Setiawan, kangkung mempunyai rasa manis, tawar, sejuk. Sifat tanaman ini masuk ke dalam meridian usus dan lambung. Efek farmakologis tanaman ini sebagai antiracun (antitoksik), antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghentikan perdarahan (hemostatik), sedatif (obat tidur). Kangkung juga bersifat menyejukkan dan menenangkan.

Manfaat Kangkung

1. Mengurangi haid
Bahan: 1/2kg daun kangkung segar.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci, tumbuk halus. Lalu, tuangkan air 1/2 gelas, berikutnya saring dan tuangkan 1 sendok makan madu. Minum 1 kali sehari sekaligus.

2. Mimisan
Bahan: Seikat daun kangkung segar.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci, tumbuk halus. Tambahkan sedikit gula, seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin, saring, minum 2 kali sehari.

3. Sakit kepala
Bahan: Seikat daun kangkung segar.
Pemakaian: Daun segar direbus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Minum air hasil rebusan.

4. Ambeien
Bahan: Segenggam akar kangkung.
Pemakaian: Akar kangkung dicuci, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa setengahnya. Setelah dingin, minum 2 x 1/2 gelas.
5. Insomnia
Bahan: Daun kangkung.
Pemakaian: Sering-sering makan tumis kangkung tanpa batang.

6. Sakit gigi
Bahan: Segenggam akar kangkung, 1/2 sendok teh cuka
Pemakaian: Rebus akar kangkung dengan 1 gelas air. Gunakan air rebusannya sekaligus 1 kali sehari

7. Melancarkan air seni
Bahan: Segenggam akar kangkung.
Pemakaian: Akar kangkung direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas.
Minum air rebusannya sekaligus 1 kali sehari.

8. Ketombe
Bahan: Seikat daun kangkung
Pemakaian: Rendam daun kangkung semalaman hingga airnya berwarna kebiruan. Lalu, keramas dengan air rendaman. Lakukan setiap hari.
9. Sembelit, mual bagi ibu hamil
Bahan: Seikat daun kangkung.
Pemakaian: Makan tumisan sayur kangkung.

10. Gusi bengkak
Bahan: 200 gr akar kangkung.
Pemakaian: Akar kangkung dicuci bersih, lalu direbus dengan 200 cc air dan 200 cc cuka. Setelah hangat, air rebusan digunakan untuk kumur-kumur. Lakukan berulang-ulang.

11. Kapalan
Bahan: Getah kangkung.
Pemakaian: Bagian yang menebal diolesi getah kangkung. Lakukan setiap hari.

12. Kulit gatal karena eksim
Bahan: Daun kangkung segar secukupnya.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci, lalu direbus dengan air secukupnya sekitar 5 menit. Setelah hangat, pakai untuk mencuci bagian yang sakit. Lakukan setiap hari.

13. Digigit lipan
Bahan: Daun kangkung.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci bersih, tambahkan garam secukupnya.
Giling sampai halus, bubuhkan di tempat yang sakit, lalu dibalut.

jika anda memerlukan kangkung (banyak atau untuk bisnis) yang bagus hubungi aja 085292109027. Kangkung ini berasal dari Gombong, atau E mail: adriyantoa@yahoo.co.id. kami siap menyetok.


Turunnya Besi dari Langit


Allah berfirman:
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ 25.

Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa. (QS al-Hadid: 25)

Ayat tersebut menyinggung keberadaan besi di bumi dan keberadaannya terjadi dengan proses “diturunkan” dari langit. Hal ini mendorong kita untuk mendalami bagaimana terbentuknya besi dalam bumi.
Para ilmuwan telah meriset hal tersebut dan menemukan bahwa 98% alam semesta terbentuk dari hidrogen dan helium, yang merupakan dua unsur teringan, dan 2% sisanya terbentuk dari unsur-unsur yang lebih berat. Jumlahnya 105 unsur. Hal itu membuat para ahli berkesimpulan materi-materi yang lebih massa atomnya berat terbentuk dari materi-materi yang lebih ringan. Itu terjadi dengan proses penyatuan atom yang disertai dengan penyerapan energy yang luar biasa besar.


Para peneliti menemukan adanya bintang-bintang yang panasnya mencapai 300 sampai 400 ribu juta derajat Celsius sehingga dapat terbentuk besi di dalamnya. Ketika volume besi mencapai 50% dari total massa bintang tersebut, dan inti bintang tersebut menjadi besi seluruhnya proses pembentukan besi terhenti sama sekali. Dan ketika itu meledaklah bintang tersebut. Ketika meledak seluruh pecahan bintang tersebut terpencar ke berbagai arah. Dan dengan takdir Allah masuklah beberapa bagian itu dalam ruangan gravitasi benda-benda langit yang lain. Kita lihat hal itu terjadi pada meteor-meteor metal yang sampai ke bumi, seperti yang terjadi di selatan Sudan. Sebuah meteor seberat 90 ton jatuh di kota Joba. Dan biasanya meteor terbakar begitu bergesekan dengan atmosfir bumi. Jatuhnya 90 ton besi murni ke permukaan bumi maknanya adalah massa meteor tersebut semula jauh lebih besar berlipat-lipat kali.


Kita juga temukan meteor-meteor metalik sampai ke bumi, ke bulan, dan ke benda-benda kosmik lain. Hal itu membuat para ilmuwan berkesimpulan bahwa bumi ketika terpisah dari matahari tidak lebih dari sekumpulan debu.
Para ahli mengatakan bahwa bumi terbentuk 4,5 milyar tahun yang lalu. Dan sejak itu meteor-meteor dan komet-komet menjatuhi bumi dengan deras dan kuat sampai-sampai panas yang ditimbulkan dari benturan-benturan kuat tersebut cukup untuk melelehkan sebuah planet. Kemudian bumi mulai mendingin dan terus dingin sampai sekarang. Dan zat-zat berat yang dibawa meteor-metero tersebut seperti besi terus masuk ke dalam bumi. Sedangkan zat-zat yang lebih ringan terus naik. Sperti molekul-mulekul oksigen dan air naik ke permukaan bumi. Besi membentuk lebih 35% dari volume bumi, di mana bumi terbentuk dari inti padat metalik kemudian dilingkupi oleh inti cair yang juga sebagian besarnya besi, kemudian empat la[isan yang berbeda-beda di mana basi juga memiliki prosentasi yang tinggi. Kemudian lapisan batu-batuan yang juga mengandung unsur besi yang cukup.


Kita perhatikan bahwa inti terdalam sebagian besarnya terdiri dari besi pada dalam kondisi yang padat. Sedangkan inti luar yang melapisinya terdiri dari besi plus 10% dari belerang. Dengan demikian besi merupakan unsur yang penting dalam pembentukan lapisan-lapisan bumi.
Syeikh Abdul Majid az-Zindani bertanya kepada seorang ahli astronomi NASA bernama Prof Armstrong, ”Bagaimana proses terbentuknya besi?” Prof Armstrong berkata, “Saya akan ceritakan bagaimana seluruh unsur-unsur pembentuk bumi terbentuk. Kami telah menemukan, bahkan telah kami lakukan beberapa eksperimen untuk membuktikan perkataan kami ini. Seluruh unsur-unsur yang berbeda-beda terdiri dari partikel-partikel kecil yang terbentuk dari electron, proton dan lain sebagainya. Supaya partikel-partikel tersebut dapat bersatu dalam satu atom diperlukan energy. Ketika kami kalkulasi energy yang dibutuhkan untuk pembentukan satu atom besi, kami temukan bahwa energy yang diperlukan sebanding dengan energy seluruh tata surya empat kali lipat. Dengan demikian para ilmuwan berkeyakinan bahwa besi adalah unsur yang asing datang dari luar bumi. Dan tidak terbentuk di bumi.”


Ketika beliau ditanya, “Kapan para ilmuwan menemukan kenyataan bahwa besi diturunkan ke bumi?” Beliau menjawab, “Kenyataan ini tidak diketahui dari para ilmuwan kecuali perempat terakhir dari abad ke-20. Dan tidak satupun dari para ilmuwan dan peneliti tidak buku-buku ilmu pengetahuan modern yang menyinggung hal tersebut sebelum waktu tersebut.”
Para ilmuwan fisika telah mampu membuat unsur yang berat dan unsur yang lebih ringan dan mereka dapat mengkalkulasi energy yang dibutuhkan untuk membentuk unsurunsur tersebut. Dan mereka mendapatkan bahwa energy yang dibutuhkan untuk membentu satu atom besi adalah sejumlah empat kali energy yang terdapat dalam tata surya. Sehingga mereka memastikan bahwa besi tidak meungkin tercipta di bumi, atau bahkan dalam lingkungan tata surya. Tetapi besi hanya bisa terbentuk dalam bintang di luar tata surya, dan kemudian turun ke bumi dalam bentuk besi.


(Disarikan dari buku Bayyinaatur Rasul karya Abdul Majid az-Zindani)

Kemukjizatan Al-Qur'an

Oleh : Prof. Dr. Achmad Satori


Di antara ciri agama yang layak dianut di abad modern adalah bahwa agama tersebut dibawa oleh manusia pilihan ( yaitu Nabi) yang dikuatkan dengan mukjizat. Sebagian mukjizat nabi tersebut masih bisa kita saksikan sekarang ini, sehingga kita bisa membuktikan apakah agama tersebut benar-benar asli dari Pencipta atau tidak, dengan cara menentang mukjizat tersebut. Kalau mukjizat itu bisa kita kalahkan berarti bukanlah mukjizat.

Dalam pengetahuan agama, mukjizat bisa diartikan sebagai sesuatu yang luar biasa, muncul pada diri seorang yang mengaku menjadi Nabi, bersifat menantang dan tidak mungkin untuk ditandingi oleh siapapun. Kalau mukjizat bisa ditandingi oleh manusia tidak ada artinya mukjizat tersebut sebagai tanda kebenaran Rasulullah saw. Agama nantinya bisa dipalsukan oelh orang-orang yang mengaku menjadi nabi.

Agama islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Beliau dikuatkan dengan berbagai mukjizat seperti membelah bulan, Al Quran dsb. Mukjizat Nabi Muhammad saw yang masih bisa disaksikan adalah Al Quran . Al quran adalah mukjizat Nabi muhammad yang abadi sampai hari Kiamat.
Ciri-ciri kemukjizatan Alquran adalah : Dia merupakan kitab suci yang luar biasa hebatnya baik ditinjau dari segi keindahan susunan bahasa ataupun dari isinya. Dia diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad saw yang menantang semua orang kafir untuk menandinginya (lihat surat Al Baqarah 23-24 Yunus 37-39), tapi sampai sekarang tidak ada seorangpun yang mampu menandinginya.
Allah berfirman dalam surat Al Baqarah :

و إن كنتم فى ريب مما نزلنا على عبدنا فأتتوا بسورة من مثله وادعوا شهداءكم من دون الله إن كنتم صادقين فإن لم تفعلوا ولن تفعلوا فاتقوا النار التى وقود ها الناس والحجارة أعدت للكا فرين

Artinya : Bila Kamu sekalian ragu-ragu terhadap apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (berupa Alquran), buatlah satu surat saja yang sepadan (dengan salah satu surat Alquran) dan panggillah penolong-penolongmu selain Allah bila kamu sekalian benar. Bila kami tidak bisa melakukannya dan pasti tidak akan bisa melakukannya, takutlah kepada api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu, yang disiapkan untuk orang-orang kafir. ( Albaqarah 23-24).

Al Quran menantang orang-orang kafir yang ragu terhadap kebenaran Alquran untuk membuat suarat sepadan dengan Al Quran dari segi keindahan bahasa dan kebenaran isinya.

Kemukjizatan Al Quran menurut sebagian ulama terletak pada keindahan susunan kalimatnya dalam hal balaghah, fashahah dan keindahan ungkapannya. Namun sebagian ulama berpendapat bahwa kemukjizatan Alquran terletak pada kesesuaian prinsip-prinsip al quran untuk seluruh umat manusia. Kalau seandainya prinsip-prinsip ajaran itu dari produk manusia atau produk masyarakat tertentu pasti tidak akan cocok untuk diterapkan sepanjang masa .

Sebagian ulama berpendapat bahwa kemukjizatan Al Quran terletak pada pemberitannya tentang hal-hal ghaib. Misalnya, dalam surat Ali Imran disebutkan sbb.:

Artinya : Katakanlah kepada orang-orang yang kafir:” Kamu pasti akan dikalahkan di dunia ini dan akan digiring ke dalam neraka jahannam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur) Segolongan berperang di jalan Allah dan segolongan lain kafir yang dengan mata kepala seakan-akan orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka . Allah menguatkan dengan bantuanNya siapa yang dikehendakiNya, Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati. ( Ali Imran 12-13)

Alquran telah memberitakan akhir dari masyarakat di jazirah Arabia dengan kemenangan umat islam atas orang-orang kafir. Padahal saat diturunkannya ayat tersebut orang kafir Quresy dalam kondisi kuat luar biasa baik dari segi kualitas dan kuantitas dan kaum mukminin berada dalam kelemahan .

Dalam surat Ar Rum Allah menyatakan :
Artinya :Alif laam miim, Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat (yaitu Syam) dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang. Dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allahlah urusan sebelum dan sesudah mereka menang.Dan di hari kemenangan Romawi itu bergembiralah orang-orang yang beriman.( Ar Ruum 1-4)

Romawi dikalahkan oleh Persia dalam peperangan yang dimulai tahubn 603 M sampai setelah tahun 610 M pada masa Imperator romawi Heraklius yang memerintah dari tahun 610 M s/d 642 M. Pada perang tersebut Persia mengalahkan secara telah tentara Romawi. Aleppo, Damaskus dan sebagai besar kota-kota di Siria direbut oleh Persia. Yerussalem direbut tahun 614-615 yaitu tujuh tahun sebelum hijrahnya Nabi Muhammad SAW. Yerussalem dibakar diblokade dan orang-orang Nasrani diusir, gereja-gereja dibakar dan peninggalan-peninggalan bersejarah dirampas khususnya tiang salib yang diyakini kaum nasrani sebagai tempat digantungnya Yesus. Para tokoh agama Persia berpesta pora karena mengalahkan pendata dan pastur Nasrani.

Pada tahun 610 M Nabi Muhammad saw memulai dakwah kepada seluruh umat manusia. Dunia sedang disibukkan dengan berita kemenangan Persia atas Romawi. Akan tetapi Alquran menyebutkan bahwa kemenangan itu adalah kemenangan sementara yang akan disusul dengan kekalahan Persia setelah lewat beberapa tahun saja. Romawi akan mengalahkan Persia secara telak .

Ramalan ini benar. Romawi mendapatkan kemenangan atas Persia pada masa pemerintahan Heraklius atau setelah terjadinya hijrah Nabi ke Madinah. yaitu pada tauh 622 M. Pada sat itu Heraklius merayakan kemenangannya di Konstantinopel tahun 628 .

Pada saat kemenangan itu terdapat kabar gembira bagi umat mukminin . Karenan kemengnan itu akan disusul dengan kehancuran suatu umat. Kemengnan ada di fihak Romawi akan tetapi kemengan ini akan disusul dengan kehancuran imperium Romawi di Tmur dan juga di utara Afrika yang kemudian akan diwarisi oleh umat Islam.

Perang antara Persia dan Romawi adalah pendahuluan untuk kemnangan umat Islam di Jazirah Arabia dan sekitarnya. Kemangan umat Islam ini adalah kemangan yang diraih oleh umat Islam sendiri bukan hasil peperangan kedua super power tsb Mulai dari kemenganan di Badar, kemudian terus ke luar jazirah Arabia ke Persia dan akhirnya sampai ke Romawi.

Alquran memberitahukan dua hal yang terbukti setelah beberapa tahun kemudian:

  1. Sebelum hijrah ke Madinah Al Quran memberitahukan kemenagan Romawi atas Persia . Kemenangan ini baru terwujud 6 tahun setelah hijrah ke Madinah.
  2. Alquran memberitahukan bahwa Umat Islam akan bergembira dengan memengankan pertempuran atas orang-orang materialis di Mekkah , Persia dan Romawi.


Pemberitaan Alquran tentang hal-hal ghaib ini merupakan bukti kebenaran Rasulullah saw. Rasulullah bukanlah seorang yang ahli di bidang ini. Al Quran bukanlah dari Rasul akan tetapi dari Allah SWT.

Lain dari pada itu ada sebagian ulama yang menyatakan bahwa Kemukjizatan Al Quran terletak pada keindahan bahasanya yang amat mampengaruhi hati sanubari manusia. Banyak orang yang masuk masuk Islam karena mendengarkan bacaan Al Quran, seperti Umar Bin Khattab, Najasyi dsb.

Kemukjizatan Alquran juga bisa dilihat dari segi kandungan keilmuan di dalamnya. Al Quran telah menyebutkan berbagai hakekat ilmiyah yang belum ditemukan para ilmuwan saat itu seperti bulatnya bumi, bergeraknya semua benda-benda angkasa dsb.

Kemu'jizatan Ilmiyah

Mukjizat yang diberikan Alah kepada setiap rasul disesuaikan dengan keistimewaan kaum di mana rasul itu diutus. Nabi Musa a.s. diberi mukjizat tongkat untuk mengungguli kehebatan sihir yang berkembang sat itu, Nabi Isa a.s diberi mukjizat bisa menghidupkan orng mati untuk menantang kemajuan ilmu kedokteran saat itu. Kalau kita amati semua mukjizat terdahulu bersifat indrawi yang bisa dirasakan atau dilihat. Yang sudah barang tentu pengaruhnya terbatas pada waktu tertentu dan terbatas pada risalah tertentujuga . Ketika risalah dipungkasi dengan Islam , Allah memberikan mukjizat yang abadi sampai akhir zaman demi memelihara agama Islam mendukung kenabian rasulullah SAW.

Kemukjizatan yang paling cocok bagi risalah akhir zaman yang menjadi pemungkas risalah samawiyah dan paling cocok untuk menghadapi berbagai level masyarakat adalah kemukjizatan ilmiyah.

Allah SWT berfirman dalam S. Al An’am ayat 19 yang artinya :
“Katakanlah : siapakah yang lebih kuat persaksiannya ? Katakanlah : “Allah” Dia menjadi saksi antara aku dan kamu dan AlQuran itu diwahyukan kepadaku suapaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepapda orang yang sampai AlQuran kepadanya.” Di antara persaksian itu adalah dengan mukjizat ilmiah yang terkadndung dalam Al Quran.

Allah berfirman dalam ssurat An Nisa’ ayat 166 yang artinya :
‘ Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu tetapi Allah engakui Alquran yang diturunkannya kepadamu Allah menurunkannya dengan ilmuNya.”

Dalam ayat yang diturunkan untuk membantah orang-orang kafir di atas terdapat penjelasan watak kemukjizatan ilmiyah Alquran yang tetap ada papda manusia dan akan terus muncul sesuai dengan perkembangan ilmu yang ditemukan manusia.

Dengan demikian kemukjizatan ilmiah Alquran akan dikenali oleh manusia pda setiap zaman . Rasulullah SAW pernah menyatakan :dalam haditsnya yang artinya :
“Tiadalah seorang nabi yang diutus kecuali diberikan kepadanya ayat atau mukjizat yang mendorong manusia beriman kepadanya. Akan tetapi yang diberikan kepadaku adalah wahyu yaitu alQuran) yang diwahyukan Allah kepadaku , maka aku berharap pengiutku adalah yang terbanyak dia antara pengikut para nabi lainnya pada hari kiamat kelak.” H. R al Bukhari dan Muslim . (lih Fathul Bari juz 9 hal 3 . dan Shohih Muslim Kitab al Iman)

Allah menghendaki agar setiap berita dan kejadian terjajdi pada waktu tertentu. Bila sutau peristiwa terjadi di hadapan kita maka akan terbersitlah makna-makna yang menunjukan kemukjizatan ayat-ayat yang ada dalam alQuran. Kemukjizatan ilmiah ini akan muncul sepanjang masa . Hal ini telah disitir oleh Allah dalam firmanNya yang artinya :”Untuk tiap-tiap berita yang dibawa oleh Rasul-rasul ada waktu terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui.” ( al An’am 67)

Berdasarkan hal di atas para mufassirin berpendapat bahwa berita-berita tentang bumi, langit dalam al Quran akat tersingkap pada abad penemuannya dan sesunggunya berita yang dikandung Al quran merupakan berita dari Ilahi yang |Maha Mengetahui rahasia segala sesuatu.

Oleh sebab itu kita harus terus menggali kemukjizatan ilmiyah yang terkandung dalam Al Quran. Allah telah menyatakan dalam firmanNya yang artinya :
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami disegenap penjuru dan pada diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi mereka bahwa AlQuran itu benar.” (Fushshilat 53)

Wallahu a’lamu bis showab.

Daftar bacaan:

  1. Dr. Juyusyi, Dirasaatun Qur aniyyah, Maktabah Al Azhar, Kairo.
  2. Dr. Al Bahy,m Nahwa Al Quran, Maktabah Wahbah , Kairo.
  3. Dr. Mun’im Khafaji, Al Qur’anu Mu’jizatun Ushuri, Al Haiah Al Misriyyah al Ammah lil kitab, Kairo.
  4. Mukhtashor Tafsir Ibni Katsir, Juz I dan III.
  5. Dr. Abdullah Mahmud Syahhatah, Ahdaaf Kulli Surah Wa Maqashidiha Fil Quranil Karim, Juz IV.

Sejarah Kebumen

SEJARAH KEBUMEN
Nama Kebumen konon berasal dari kabumian yang berarti sebagai tempat tinggal Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian PangeranBumidirja atau Pangeran Mangkubumi dari Mataram pada 26 Juni 1677, saat berkuasanya Sunan Amangkurat I. Sebelumnya, daerah ini sempat tercatat dalam peta sejarah nasional sebagai salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan prajurit Mataram di zaman Sultan Agung ke benteng pertahanan Belanda di Batavia. Saat itu Kebumen masih bernama Panjer. Salah seorang cicit Pangeran Senopati yaitu Bagus Bodronolo yang dilahirkan di desa Karanglo, Panjer, atas permintaan Ki Suwarno, utusan Mataram yang bertugas sebagai petugas pengadaan logistik, berhasil mengumpulkan bahan pangan dari rakyat di daerah ini dengan jalan membeli. Keberhasilan membuat lumbung padi yang besar artinya bagi prajurit Mataram, sebagai penghargaan Sultan Agung, Ki Suwarno kemudian diangkat menjadi Bupati Panjer, sedangkan Bagus Bodronolo ikut dikirim ke Batavia sebagai prajurit pengawal pangan.1 Januari 2003 atau ratusan tahun kemudian, predikat lumbung pangan andalan di Jawa Tengah selatan memang belum lepas dari daerah ini, meski sempat terganggu dengan parahnya bencana banjir pada tahun 2000 dan 2001 lalu. Paling tidak, kelebihan stok padi 100 sampai 150 ribu ton setahunnya, mampu menjadikannya salah satu penopang stok pangan di Kedu dan Banyumas.Bagaimanakah gambaran tentang pencapaian kiprah pembangunan daerah ini sampai akhir 2002, menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kebumen, Suroso SH, barometernya pada berbagai kemajuan yang menonjol pada sektor-sektor pelayanan dasar bagi masyarakat, yaitu pendidikan, kesehatan serta pemukiman dan prasarana wilayah (kimpraswil)."Arah pembangunan Kabupaten Kebumen di era otonomi daerah ini sudah jelas, di antaranya dengan menitikberatkan terlebih dahulu pada pembangunan ketiga sektor itu," ujarnya.
sumber: Kebumen www.kebumen.itgo.com

Asal-Usul Kebumen

Nama Kebumen konon berasal dari kabumian yang berarti sebagai tempat tinggal Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja atau Pangeran Mangkubumi dari Mataram pada 26 Juni 1677, saat berkuasanya Sunan Amangkurat I. Sebelumnya, daerah ini sempat tercatat dalam peta sejarah nasional sebagai salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan prajurit Mataram di zaman Sultan Agung ke benteng pertahanan Belanda di Batavia. Saat itu Kebumen masih bernama Panjer. Salah seorang cicit Pangeran Senopati yaitu Bagus Bodronolo yang dilahirkan di desa Karanglo, Panjer, atas permintaan Ki Suwarno, utusan Mataram yang bertugas sebagai petugas pengadaan logistik, berhasil mengumpulkan bahan pangan dari rakyat di daerah ini dengan jalan membeli. Keberhasilan membuat lumbung padi yang besar artinya bagi prajurit Mataram, sebagai penghargaan Sultan Agung, Ki Suwarno kemudian diangkat menjadi Bupati Panjer, sedangkan Bagus Bodronolo ikut dikirim ke Batavia sebagai prajurit pengawal pangan.1 Januari 2003 atau ratusan tahun kemudian, predikat lumbung pangan andalan di Jawa Tengah selatan memang belum lepas dari daerah ini, meski sempat terganggu dengan parahnya bencana banjir pada tahun 2000 dan 2001 lalu. Paling tidak, kelebihan stok padi 100 sampai 150 ribu ton setahunnya, mampu menjadikannya salah satu penopang stok pangan di Kedu dan Banyumas.Bagaimanakah gambaran tentang pencapaian kiprah pembangunan daerah ini sampai akhir 2002, menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kebumen, Suroso SH, barometernya pada berbagai kemajuan yang menonjol pada sektor-sektor pelayanan dasar bagi masyarakat, yaitu pendidikan, kesehatan serta pemukiman dan prasarana wilayah (kimpraswil)."Arah pembangunan Kabupaten Kebumen di era otonomi daerah ini sudah jelas, di antaranya dengan menitikberatkan terlebih dahulu pada pembangunan ketiga sektor itu," ujarnya.

KEMATIAN RASULULLAH SAW

Detik-Detik Terakhir Kewafatan Rasulullah SAW
Daripada Ibnu Mas'ud r.a., bahawasanya dia berkata: "Ketika ajal Rasulullah saw sudah dekat, baginda mengumpul kami di rumah Siti Aishah r.a
Kemudian baginda memandang kami sambil berlinangan air matanya, lalu bersabda: Marhaban bikum, semoga Allah memanjangkan umur kamu semua, semoga Allah menyayangi, menolong dan memberikan petunjuk kepada kamu. Aku berwasiat kepada kamu, agar bertakwa kepada Allah. Sesungguhnya aku adalah sebagai pemberi peringatan untuk kamu. Janganlah kamu berlaku sombong terhadap Allah."
"Allah berfirman: Kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan dirinya dan membuat kerosakan di muka bumi. Dan kesudahan syurga itu bagi orang-orang yang bertakwa."
Kemudian kami bertanya: "Bilakah ajal baginda ya Rasulullah?"
Baginda menjawab: "Ajalku telah hampir, dan akan pindah ke hadrat Allah, ke Sidratulmuntaha dan ke Jannatul Makwa serta ke Arsyila."
Kami bertanya lagi: "Siapakah yang akan memandikan baginda ya Rasulullah?"
Rasulullah menjawab: "Salah seorang ahli bait."
Kami bertanya: "Bagaimana nanti kami mengafani baginda ya Rasulullah?"
Baginda menjawab: "Dengan bajuku ini atau pakaian Yamaniyah."
Kami bertanya: "Siapakah yang mensolatkan baginda di antara kami?" Kami menangis dan Rasulullah saw pun turut menangis.
Kemudian baginda bersabda: "Tenanglah, semoga Allah mengampuni kamu semua. Apabila kamu semua telah memandikan dan mengafaniku, maka letaklah aku di atas tempat tidurku, di dalam rumahku ini, di tepi liang kuburku. Kemudian keluarlah kamu semua dari sisiku. Maka yang pertama-tama mensolatkan aku adalah sahabatku Jibril as. Kemudian Mikail, kemudian Israfil kemudian Malaikat Izrail (Malaikat Maut) beserta bala tenteranya.
Kemudian masuklah anda dengan sebaik-baiknya. Dan hendaklah yang mula solat adalah kaum lelaki dari pihak keluargaku, kemudian yang wanita-wanitanya, dan kemudian kamu semua."

SEMAKIN TENAT
Semenjak hari itu, Rasulullah saw bertambah sakitnya yang ditanggungnya selama 18 hari. Setiap hari, ramai yang mengunjungi baginda, sampailah datangnya hari Isnin, disaat baginda menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sehari menjelang baginda wafat iaitu pada hari Ahad, penyakit baginda semakin bertambah serius. Pada hari itu, setelah Bilal bin Rabah selesai mengumandangkan azannya, dia berdiri di depan pintu rumah Rasulullah, kemudian memberi salam: "Assalamualaikum ya Rasulullah?"
Kemudian dia berkata lagi: "Assolah yarhamukallah."
Fatimah menjawab: "Rasulullah dalam keadaan sakit."
Maka kembalilah Bilal ke dalam masjid. Ketika bumi terang disinari matahari siang, maka Bilal datang lagi ke tempat Rasulullah, lalu dia berkata seperti perkataan yang tadi.
Kemudian Rasulullah memanggilnya dan menyuruh dia masuk. Setelah Bilal bin Rabah masuk,
Rasulullah saw bersabda: "Saya sekarang berada dalam keadaan sakit. Wahai Bilal, kamu perintahkan sahaja agar Abu Bakar menjadi imam dalam solat."
Maka keluarlah Bilal sambil meletakkan tangan di atas kepalanya sambil berkata: "Aduhai, alangkah baiknya bila aku tidak dilahirkan ibuku?" Kemudian dia memasuki masjid dan memberitahu Abu Bakar agar beliau menjadi imam dalam solat tersebut. Ketika Abu Bakar r.a. melihat ke tempat Rasulullah SAW yang kosong, sebagai seorang lelaki yang lemah lembut, dia tidak dapat menahan perasaannya lagi, lalu dia menjerit dan akhirnya dia pengsan. Orang-orang yang berada di dalam masjid menjadi bising sehingga terdengar oleh Rasulullah saw.
Baginda bertanya: "Wahai Fatimah, suara apakah yang bising itu?"
Siti Fatimah menjawab: "Orang-orang menjadi bising dan bingung kerana Rasulullah saw tidak ada bersama mereka."
Kemudian Rasulullah saw memanggil Ali bin Abi Talib dan Abbas r.a. Sambil dibimbing oleh mereka berdua, maka baginda berjalan menuju ke masjid. Baginda solat dua rakaat.
Setelah itu baginda melihat kepada orang ramai dan bersabda: "Ya ma aasyiral Muslimin, kamu semua berada dalam pemeliharaan dan perlindungan Allah. Sesungguhnya Dia adalah penggantiku atas kamu semua, setelah aku tiada. Aku berwasiat kepada kamu semua agar bertakwa kepada Allah SWT kerana aku akan meninggalkan dunia yang fana ini. Hari ini adalah hari pertamaku memasuki alam akhirat, dan sebagai hari terakhirku berada di alam dunia ini."

MALAIKAT MAUT DATANG BERTAMU
Pada hari esoknya iaitu pada hari Isnin, Allah mewahyukan kepada Malaikat Maut supaya dia turun menemui Rasulullah saw dengan berpakaian sebaik-baiknya. Dan Allah menyuruh Malaikat Maut mencabut nyawa Rasulullah saw dengan lemah lembut. Seandainya Rasulullah menyuruhnya masuk, maka dia dibolehkan masuk. Tetapi jika Rasulullah saw tidak mengizinkannya, dia tidak boleh masuk dan hendaklah dia kembali sahaja.
Maka turunlah Malaikat Maut untuk menunaikan perintah Allah SWT. Dia menyamar sebagai seorang biasa. Setelah sampai di depan pintu tempat kediaman Rasulullah saw,
Malaikat Maut itupun berkata: "Assalamualaikum wahai ahli rumah kenabian, sumber wahyu dan risalah!"
Fatimah pun keluar menemuinya dan berkata kepada tamunya itu: "Wahai Abdullah (hamba Allah), Rasulullah sekarang dalam keadaan sakit."
Kemudian Malaikat Maut itu memberi salam lagi: "Assalamualaikum, bolehkah saya masuk?"
Akhirnya Rasulullah saw mendengar suara Malaikat Maut itu, lalu baginda bertanya kepada puterinya Fatimah: "Siapakah yang ada di muka pintu itu?"
Fatimah menjawab: "Seorang lelaki memanggil baginda. Saya katakan kepadanya bahawa baginda dalam keadaan sakit. Kemudian dia memanggil sekali lagi dengan suara yang menggetarkan sukma."
Rasulullah saw bersabda: "Tahukah kamu siapakah dia?"
Fatimah menjawab: "Tidak wahai baginda."
Lalu Rasulullah saw menjelaskan: "Wahai Fatimah, dia adalah pengusir kelazatan, pemutus keinginan, pemisah jemaah dan yang meramaikan kubur.
Kemudian Rasulullah saw bersabda: "Masuklah, wahai Malaikat Maut."
Maka masuklah Malaikat Maut itu sambil mengucapkan: "Assalamualaika ya Rasulullah."
Rasulullah saw pun menjawab: "Waalaikassalam ya Malaikat Maut. Engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?"
Malaikat Maut menjawab: "Saya datang untuk ziarah sekaligus mencabut nyawa. Jika tuan izinkan akan saya lakukan. Jika tidak, saya akan pulang."
Rasulullah saw bertanya: "Wahai Malaikat Maut, di mana engkau tinggalkan kecintaanku Jibril?"
Jawab Malaikat Maut: "Saya tinggal dia di langit dunia."
Baru sahaja Malaikat Maut selesai bicara, tiba-tiba Jibril a.s. datang lalu duduk di samping Rasulullah saw.
Maka bersabdalah Rasulullah saw: "Wahai Jibril, tidakkah engkau mengetahui bahawa ajalku telah dekat?"
Jibril menjawab: "Ya, wahai kekasih Allah."

KETIKA SAKARATUL MAUT:
Seterusnya Rasulullah saw bersabda: "Beritahu kepadaku wahai Jibril, apakah yang telah disediakan Allah untukku di sisinya?"
Jibril pun menjawab: "Bahawasanya pintu-pintu langit telah dibuka, sedangkan malaikat-malaikat telah berbaris untuk menyambut rohmu."
Baginda saw bersabda: "Segala puji dan syukur bagi Tuhanku. Wahai Jibril, apa lagi yang telah disediakan Allah untukku?"
Jibril menjawab lagi: "Bahawasanya pintu-pintu Syurga telah dibuka, dan bidadari-bidadari telah berhias, sungai-sungai telah mengalir, dan buah-buahnya telah ranum, semuanya menanti kedatangan rohmu."
Baginda saw bersabda lagi: "Segala puji dan syukur untuk Tuhanku. Beritahu lagi wahai Jibril, apa lagi yang disediakan Allah untukku?"
Jibril menjawab: "Aku memberikan berita gembira untuk tuan. Tuanlah yang pertama-tama diizinkan sebagai pemberi syafaat pada hari kiamat nanti."
Kemudian Rasulullah saw bersabda: "Segala puji dan syukur aku panjatkan untuk Tuhanku. Wahai Jibril beritahu kepadaku lagi tentang khabar yang menggembirakan aku."
Jibril a.s. bertanya: "Wahai kekasih Allah, apa sebenarnya yang ingin tuan tanyakan?"
Rasulullah saw menjawab: "Tentang kegelisahanku. Apakah yang akan diperolehi oleh orang-orang yang membaca Al-Quran sesudahku? Apakah yang akan diperolehi orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan sesudahku? Apakah yang akan diperolehi orang-orang yang berziarah ke Baitul Haram sesudahku?"
Jibril menjawab: "Saya membawa khabar gembira untuk baginda. Sesungguhnya Allah telah berfirman: Aku telah mengharamkan Syurga bagi semua Nabi dan umat, sampai engkau dan umatmu memasukinya terlebih dahulu."
Maka berkatalah Rasulullah saw: "Sekarang, tenanglah hati dan perasaanku. Wahai Malaikat Maut dekatlah kepadaku."
Lalu Malaikat Maut pun mendekati Rasulullah saw.
Ali r.a. bertanya: "Wahai Rasulullah saw, siapakah yang akan memandikan baginda dan siapakah yang akan mengafaninya?"
Rasulullah menjawab: "Adapun yang memandikan aku adalah engkau wahai Ali, sedangkan Ibnu Abbas menyiramkan airnya dan Jibril akan membawa hanuth (minyak wangi) dari dalam Syurga."
Kemudian Malaikat Maut pun mulai mencabut nyawa Rasulullah saw. Ketika roh baginda sampai di pusat perut, baginda berkata: "Wahai Jibril, alangkah pedihnya maut."
Mendengar ucapan Rasulullah itu, Jibril a.s. memalingkan mukanya.
Lalu Rasulullah saw bertanya: "Wahai Jibril, apakah engkau tidak suka memandang mukaku?"
Jibril menjawab: "Wahai kekasih Allah, siapakah yang sanggup melihat muka baginda, sedangkan baginda sedang merasakan sakitnya maut?"
Akhirnya roh yang mulia itupun meninggalkan jasad Rasulullah saw.

KESEDIHAN SAHABAT
Berkata Anas r.a.: "Ketika aku lalu di depan pintu rumah Aisyah r.a., aku terdengar dia sedang menangis sambil mengatakan: Wahai orang-orang yang tidak pernah memakai sutera, wahai orang-orang yang keluar dari dunia dengan perut yang tidak pernah kenyang dari gandum, wahai orang-orang yang telah memilih tikar daripada singgahsana, wahai orang-orang yang jarang tidur diwaktu malam kerana takut Neraka Sa'ir."
Dikisahkan dari Said bin Ziyad dari Khalid bin Saad, bahawasanya Muaz bin Jabal r.a. telah berkata: "Rasulullah saw telah mengutusku ke Negeri Yaman untuk memberikan pelajaran agama di sana. Maka tinggallah aku di sana selama 12 tahun. Pada satu malam aku bermimpi dikunjungi oleh seseorang. Kemudian orang itu berkata kepadaku: Apakah anda masih lena tidur juga wahai Muaz, padahal Rasulullah saw telah berada di dalam tanah?"
Muaz terbangun dari tidur dengan rasa takut, lalu dia mengucapkan: "A'uzubillahi minasy syaitannir rajim." Lalu setelah itu dia mengerjakan solat. Pada malam seterusnya, dia bermimpi seperti mimpi malam yang pertama.
Muaz berkata: "Kalau seperti ini, bukanlah dari syaitan." Kemudian dia memekik sekuat-kuatnya, sehingga didengar sebahagian penduduk Yaman. Pada keesokan harinya, orang ramai berkumpul lalu Muaz berkata kepada mereka: "Malam tadi dan malam sebelumnya saya bermimpi yang sukar untuk difahami. Dahulu, bila Rasulullah saw bermimpi yang sukar difahami, baginda membuka Mushaf (al-Quran). Maka berikanlah Mushaf kepadaku." Setelah Muaz menerima Mushaf, lalu dibukanya. Maka nampaklah firman Allah yang bermaksud: "Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula." (Surah Az-Zumar: ayat 30)
Maka menjeritlah Muaz, sehingga dia tidak sedarkan diri. Setelah dia sedar kembali, dia membuka Mushaf lagi dan dia nampak firman Allah yang berbunyi: "Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu akan berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa yang berbalik ke belakang, maka dia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada orang-orang yang bersyukur?" (Surah Al-lmran: ayat 144) Maka Muaz pun menjerit lagi: "Aduhai Abal-Qassim. Aduhai Muhammad."
Kemudian dia keluar meninggalkan Negeri Yaman menuju ke Madinah. Ketika dia akan meninggalkan penduduk Yaman, dia berkata: "Seandainya apa yang ku lihat ini benar, maka akan meranalah para janda, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, dan kita akan menjadi seperti biri-biri yang tidak ada pengembala."
Kemudian dia berkata: "Aduhai, sedihnya berpisah dengan Nabi Muhammad saw." Lalu dia pun pergi meninggalkan mereka. Di saat dia berada pada jarak lebih kurang tiga hari perjalanan dari Kota Madinah, tiba-tiba terdengar olehnya suara halus dari tengah-tengah lembah yang mengucapkan firman Allah yang bermaksud: "Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati."
Lalu Muaz mendekati sumber suara itu. Setelah berjumpa, Muaz bertanya kepada orang tersebut: "Bagaimana khabar Rasulullah saw?" Orang tersebut menjawab: "Wahai Muaz, sesungguhnya Muhammad saw telah meninggal dunia." Mendengar ucapan itu, Muaz terjatuh dan tak sedarkan diri. Lalu orang itu menyedarkannya. Dia memanggil Muaz: "Wahai Muaz, sedarlah dan bangunlah."
Setelah Muaz sedar kembali, orang tersebut lalu menyerahkan sepucuk surat untuknya yang berasal dari Abu Bakar As-siddiq, dengan cop dari Rasulullah saw. Tatkala Muaz melihatnya, dia lalu mencium cop tersebut dan diletakkan di matanya. Kemudian dia menangis dengan tersedu-sedu. Setelah puas dia menangis, dia pun melanjutkan perjalanannya menuju Kota Madinah. Muaz sampai di Kota Madinah pada waktu fajar menyingsing. Didengarnya Bilal sedang mengumandangkan azan Subuh. Bilal mengucapkan: "Asyhadu Allaa Ilaaha Illallah?" Muaz menyambungnya: "Wa Asyhadu Anna Muhammadur Rasulullah." Kemudian dia menangis dan akhirnya dia jatuh dan tak sedarkan diri lagi.
Pada saat itu, di samping Bilal bin Rabah ada Salman Al-Farisy r.a. lalu dia berkata kepada Bilal: "Wahai Bilal, sebutkanlah nama Muhammad dengan suara yang kuat dekatnya. Dia adalah Muaz yang sedang pengsan." Setelah Bilal selesai azan, dia mendekati Muaz, lalu dia berkata: "Assalamualaika, angkatlah kepalamu wahai Muaz, aku telah mendengar dari Rasulullah saw, baginda bersabda: Sampaikanlah salamku kepada Muaz." Maka Muaz pun mengangkatkan kepalanya sambil menjerit dengan suara keras, sehingga orang-orang menyangka bahawa dia telah menghembuskan nafas yang terakhir. Kemudian dia berkata: "Demi ayah dan ibuku, siapakah yang mengingatkan aku pada baginda, ketika baginda akan meninggalkan dunia yang fana ini, wahai Bilal? Marilah kita pergi ke rumah isteri baginda Siti Aisyah r.a." S
etelah sampai di depan pintu rumah Siti Aisyah, Muaz mengucapkan: "Assalamualaikum ya ahlil bait, wa rahmatullahi wa barakatuh." Yang keluar ketika itu adalah Raihanah, dia berkata: "Aisyah sedang pergi ke rumah Siti Fatimah." Kemudian Muaz menuju ke rumah Siti Fatimah dan mengucapkan: "Assalamualaikum ya ahlil bait."
Siti Fatimah menyambut salam tersebut, kemudian dia berkata: "Rasulullah saw bersabda: Orang yang paling alim di antara kamu tentang perkara halal dan haram adalah Muaz bin Jabal. Dia adalah kekasih Rasulullah saw." Kemudian Fatimah berkata lagi: "Masuklah wahai Muaz." Ketika Muaz melihat Siti Fatimah dan Aisyah r.a., dia terus pengsan dan tak sedarkan diri. Setelah dia sedar, Fatimah lalu berkata kepadanya: "Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: Sampaikanlah salam saya kepada Muaz dan khabarkan kepadanya bahawasanya dia kelak dihari kiamat sebagai imam ulama." Kemudian Muaz bin Jabal keluar dari rumah Siti Fatimah menuju ke arah kubur Rasulullah saw.
(Dipetik dari buku 1001 Duka - Himpunan Kisah-kisah Menyayat Hati)