Tips Sukses Ala Bob Sadino

Selamat pagi, siang, sore, malam dan subuh.

Kakek, nenek, om, tante, kakak, adik dan rekan-rekan.

Ini ternyata ada beberapa tips dari seorang pebisnis sukses, seorang BOB SADINO. Beliau terkenal sebagai seorang pebisnis yang kemana-mana selalu memakai celana pendek. Asik juga tuh… Serasa di Bali terus-terusan…

Tips ini didapet dari milis, cuman sekedar penyambung informasi..

Setelah saya telaah, ternyata banyak informasi tentang bisnis yang memang terkadang menjadi batu sandungan bagi kita (yang sudah berani mencoba ataupun baru-mau-akan mencoba) untuk membuat sebuah bisnis.

Semoga layak dibaca dan membantu anda-anda sekalian. Saya JAMIN anda akan minimal sehebat BOB SADINO… Lha wong sudah terbukti.. ) Monggo…

  • Terlalu Banyak Ide

    Orang “Pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya
  • Miskin Keberanian untuk memulai

    Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “Pintar”, kenapa ? Karena orang “bodoh”sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang “Pintar” telalu banyak pertimbangan.
  • Telalu Pandai Menganalisis

    Sebagian besar orang “Pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang“bodoh”tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.
  • Ingin Cepat Sukses

    Orang “Pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
  • Tidak Berani Mimpi Besar

    Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.
  • Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi

    Orang “Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “bodoh”berpikir, dia pun bisa berbisnis.
  • Berpikir Negatif Sebelum Memulai

    Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang“bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.
  • Maunya Dikerjakan Sendiri

    Orang “Pintar” berpikir “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh”menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.
  • Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan

    Orang “Pintar”menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.
  • Tidak Fokus

    Orang “Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang“bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.
  • Tidak Peduli Konsumen

    Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang “bodoh” ?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.
  • Abaikan Kualitas

    Orang “bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sedangkan orang “Pintar” sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.
  • Tidak Tuntas

    Orang “Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang“bodoh” mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.
  • Tidak Tahu Pioritas

    Orang “Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “bodoh” ? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan prioritas.
  • Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas

    Banyak orang “bodoh”yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas.
  • Mencampuradukan Keuangan

    Seorang “Pintar” sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.
  • Mudah Menyerah

    Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.
  • Melupakan Tuhan

    Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur tangan “TUHAN”. Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
  • Melupakan Keluarga

    Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin menguras waktu dan tenaga.
  • Berperilaku Buruk

    Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena “merasa” sudah mampu berdiri diats kakinya sendiri.

Anda dipersilahkan untuk mentrackback dan mengcopy-paste tulisan ini dengan catatan anda memasukkan referensinya….

Matursuwun, terima kasih.