50 Hikmah Syeikh Imam Mahmoud Al Kurdy Al Khalwaty

Ini kumpulan 50 hikmah Syeikh Imam Mahmoud Al Kurdy Al Khalwaty (wafat th. 1195 H.).

  1. Tempuhlah jalan kebaikan agar engkau selamat dari kesedihan dan marabahaya. dan tahapan suluk ada 3: Islam, Iman dan Ihsan.
  2. Zuhudlah!! maka engkau akan terpuji.
  3. Bermujahadahlah melawan nafsu, maka hatimu akan cerdas menangkap semua rahasia Allah.
  4. Tawakallah!!!! maka engkau akan diterima (di sisi khaliq dan makhluq).
  5. Banyaklah berdzikir kepada Allah!!! engkau akan menyaksikan cahaya ketuhanan.
  6. Senantiasalah engkau lapar (tidak banyak makan) dan hindarilah banyak tidur.
  7. Diam merupakan sifat orang-orang Ashfiyaa (orang-orang yang berhati bersih) sedangkan jidal (banyak bicara yang tidak ada manfaatnya) merupakan pekerjaan dan prilaku orang-orang bodoh.
  8. Uzlah (membatasi pergaulan hanya kpd orang soleh & lingkungan soleh) bagi para pemula merupakan keselamatan agamanya, Sedangkan bergaul (dengan semua lingkungan) bagi para syekh justru menambah keyakinannya.
  9. Beradab kepada semua orang (khususnya para ulama) sebenrnya beradab kepada Allah
  10. Tamak kepada makhluk berarti ragu kepada Khaliq (Allah)
  11. Hati-hati dari syirik tersembunyi, meskipun engau dalam sendiri (khalwah), karena jika niatmu tidak murni maka itu merupakan musibah dan malapetaka besar.
  12. Qana'ahlah kepada yang sedikit jika engkau berakal, apa-apa yang telah menjadi bagianmu itulah untukmu, dan yang tidak menjadi bagianmu bukanlah untukmu.
  13. Hindarilah mengaku-aku walaupun engkau benar, merupakan suatu etika (adab) menjauhi sifat mengakui suatu maqam (kedudukan akhlak) sebelum dan sesudah mencapainya.
  14. Engkau harus tampakkan kelemahan (dihadapan Allah) jika engkau benar, kerna rahasia apapun tidak ada yang trsembunyi sedang cahaya hak tidak akan padam.
  15. Jujurlah dalam masa pencarian dan jangan kamu terpengaruh oleh perkataan orang, kerna tida ada seorangpun yang selamat dari cacian orang sehingga tuan dari segala tuan yaitu Nabi Muhammad Saw.
  16. Bersiap-siaplah dirimu untuk dihisab (oleh Allah) hingga dalam nafas-nafsmu, terlebih lagi makanan, pakaian, pernikah dan harta.
  17. Janganlah engkau samakan dirimu dengan tokoh-tokoh yang sempurna akhlaknya (syuyukh) dan para waliyullah.
  18. Jauhkanlah cinta populeritas dan kemasyhuran, brapa banyak orang-orang terkemuka diuji dengan dua hal itu.
  19. Janganlah engkau terhijab dengan khumul (menyembunyikan kemuliyaan diri) untuk mencapai Allah (wusul), serahkan dirimu kepada Pencipta furu’ dan ushul (cabangd an dasar agama), dan janganlah engkau dipalingkan oleh maqamaat (akhlak mulia) untuk wusul.
  20. Kepasrahan (terhdp segala yg berlaku atasmu kepada Allah) adalah merupakan tingkatan (akhlak-spiritual) yang paling tinggi.
  21. Ketahuilah !!!! masih banyak lagi tokoh-tokoh pilihan yang sempurna akhlak-spritualnya.
  22. Ketika engkau telah sampai (mencapai maqam ruhiyah yang luhur) maka janganlah bermalasan, janganlah lalai dari tipu daya makar nafsumu, dan jangan lupa apa yg telah berlaku dahulu kepada bapakmu Adam AS.
  23. Janganlah engkau terpedaya (gurur) dengan amal-amal taat, kerna amal itu yang penting diterima (yaitu dengan adanya ikhlas), dan janganlah engkau meninggalkan mujahadah (melawan nafsu) walaupun engkau telah menjadi ahlul wusul (orang yang telah beriman dan ma'rifah tinggi).
  24. Ibadah siserta istiqamah itu lebih utama daripada seribu kasyaf dan keramat.
  25. Rasa aman dari marah Allah merupakan sebuah kerugian, dan putus asa kepada rahmat Allah merupakan kekufuran.
  26. Orang yang bahagia adalah orang yang beramal disertai takut tidak diterima, sedangkan orang yang menderita adalah orang yang melakukan maksiat dan berkata: Aku pasti diterima.
  27. Ketika engaku melihat pelaku keburukan menjadi terhormat ketahuilah hal itu adalah sebuah tipu daya (Allah) dan istidraj (tipuan Allah untuk menjatuhkan secara berangsur), sebaliknya, dan ketika engkau melihat ia ditinggalkan (dihinakan) karena keburukannya maka ketahuilah bahwa dia tengah dicintai dan mahkotai (cahaya kebenaran).
  28. Pelanggaran kepada zahir syariat adalah zindiq, sedang bersepakat dengan orang-orang sesat adalah mencelakakan.
  29. Menyombongkan kepada orang yang sombong adalah suatu sedekah.
  30. Bergaul dengan orang-orang kaya akan mewariskan ketamakan, Bergaul kepada orang-orang faqir mewariskan sifat qana’ah, dan ziyarah kubur mewariskan hati yang tunduk (khusyu’).
  31. Bergaul kepada Ulama akan menambahkan ilmu pengetahuan, Bergaul dengan orang-orang bodoh akan mengurangi amal baik. Juga janganlah engkau bergaul dengan ahdas (orang-orang yang rendah iman, moral dan ma’rifatnya meskipun tua usianya) dan jangan berkecenderungan bergaul wanita (lawan jenis) bagi penuntut wusul kecuali jika setelah sempurna (akhlaknya).
  32. Engkau harus mampu menanggung segala musibah derita, bersabar atas kepapaan, dan membuang segala kerendahan dari sifatmu seperti hasud, dengki serta dendam.
  33. Pemaaf itu terpuji, pemarah itu tidak disukai dan tergesa-gesa itu sifat orang-orang sengsara jiwa.
  34. Hati-hatilah engkau bersifat uzub dan takabbur, jauhilah sifat dusta dan congkak.
  35. Janganlah engkau bergaul dengan orang yang berbeda dengan jalanmu walaupun ia seorang yang mulia, namun bergaulah dengan orang yang sesuai tujuannya dengan tujuanmu, pilihlah baik-baik teman ukhuwah untuk dirimu dan tinggalkanlah para pengkhianat ukhuwah dengan cara yang baik.
  36. Kurangilah banyak bepergian walaupun dengan menggerakkan pikiran dan khayal karena hal itu akan menghambat seorang salik (pemula) dari wusul (ma’rifatullah), Namun apabila engkau telah wusul (ahli nihayah) maka (sebaliknya) jangan tinggalkan bepergian.
  37. Janganlah alam/malhluk itu menghijabmu (menghalangi hatimu) dari (mengenal) Penciptanya (Allah).
  38. Bersihkan Tuhanmu (Allah) dari segala (sifat-sifat) yang baharu dan tempat.
  39. Dzikir (lisan) yang disertai hudur (hadirnya hati bersama Allah) dan berfikir (kepada sifat-sifat Allah) akan mengesankan musyahadah kepada zat Allah.
  40. Setia atau memenuhi janji adalah amanah.
  41. Dermawan adalah merupakan kondisi jiwa orang-orang yang maqbul (disukai Allah), sedang pelit/kedekut merupakan perbuatan orang-orang yang dibenci Allah.
  42. Syeikh Mahmoud Al Kurdy ra berkata: Janganlah engkau terpedaya dengan pujian orang kepadamu, karena engkaulah yang lebih tahu kepada dirimu sendiri.
  43. Ridha (menyerah) kepada nafsu adalah ciri kebodohan
  44. Ilmu itu lebih utama daripada amal.
  45. Keutamaan itu untuk orang Alim (berilmu) meskipun sedikit amalnya daripada seorang Abid (ahli ibadah) meskipun banyak amalnya dan panjang umurnya
  46. Ilmu itu ada dua macam: Ilmu (yang diperoleh dari) tulisan dan ilmu (yang diperoleh dari) dzauq (kesehatan&kebersihan ruh).
  47. Upaya membersihkan diri dari kotoran moral itu dengan menyerahkan diri (tarbiyah) kepada para syekh (murobbi), dan kegembiraan yang diperoleh ruh karena dapat membersihkan jasad (mampu beramal dampak dari kebersihan ruh).
  48. Perjalan (tarbiyah ruhiyah) tanpa petunjuk (murobbi) akan lama dan panjang.
  49. Syekh adalah orang meningkatkanmu (dekat kepadaNYA) dengan sirnya, membimbing (menuju jalan hak), menyiapkan (untuk menerima rahasiaNYA) dan mebersihkan (dari mencintai selainNYA) hatimu, serta menjernihkannya dari selainNYA.
  50. Seorang murid adalah orang yang menyembelih nafsunya (dengan pedang mujahadah).